Selasa, 29 April 2025

Ratusan Driver IKPB Gelar Aksi Demo Di Kecamatan Cisarua Puncak Menuntut PT Indogate Tutup

BREAKINGNEWSRatusan Driver IKPB Gelar Aksi Demo Di Kecamatan Cisarua Puncak Menuntut PT Indogate Tutup

PristiwaNews | Bogor  – Ratusan anggota Ikatan Keluarga Puncak Bersatu (IKPB) menggelar demo atau unjuk rasa menolak tarif rendah yang diberlakukan PT Indogate di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa, (29/04/2025)

Para driver yang biasa menjadi guide turis Timur Tengah inu merasa tarif rendah tersebut mematikan guide lokal.

Anggota IKPB ini membawa sejumlah poster dengan nada protes terhadap keberadan PT Indogate.

Perwakilan driver lokal, Maman Lukman mengatakan, ribuan driver pemandu wisata lokal di Kecamatan Cisarua, Puncak Bogor, terancam kehilangan pekerjaan

Ia menyebut kehadiran PT Indogate, perusahaan asal Timur Tengah yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan, merugikan pekerja lokal.

“Pengemudi riba lokal akan masuk zona merah karena keberadaan PT Indogate. Ini sangat merugikan ekonomi lokal,” ujar Maman saat orasi.

Menurutnya, para pengemudi menolak keberadaan PT Indogate di Indonesia, terutama di kawasan wisata Puncak Bogor, Cipanas Cianjur Bandung dan jakarta karena dianggap mengganggu ekosistem ekonomi masyarakat setempat.

Mereka meminta perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah.

“Kami, warga pribumi dan pekerja lokal, memohon kepada Pemerintah untuk turun tangan membantu kami,” harapnya.

Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya bahwa tarif murah dari PT Indogate menghasilkan pendapatan minim bagi pengemudi lokal.

Dalam aksi tersebut, ratusan driver menghormati para utusan dari pemerintah yang hadir di acara mediasi antara Deriver lokal dan pt indogaet tersebut bisa membantu memperjuangkan nasib para Deliver lokal.

Sementara itu, Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Widiana menjelaskan, aksi driver taxsi Timur Tengah ini lantaran tidak setuju dengan adanya tarif pendapatan di bawah rata-rata yang diterapkan PT Indogate.

Kami pihak desa menyarankan agar sopir-sopir di aksi tersebut tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum, solusinya bisa di bicarakan baik baik-baik,” pesannya.

Pihaknya juga mempertanyakan keabsahan PT Indogate secara aturan kepariwisataan ataupun secara regulasi di Indonesia ini.

Sebelumnya diberitakan, Para driver dari Ikatan Keluarga Puncak Bersatu atau IKPB yang biasa melayani turis Timur Tengah di wilayah Puncak Bogor dan Cianjur menolak kebijakan PT Indogate yang menerapkan tarif murah di bawah tarif standar.

Kondisi ini dinilai bisa mematikan driver hingga pemandu wisata lokal yang selama ini mengais rezeki dari jasa pariwisata.

Perwakilan Paguyuban p2c atau oran yang menjadi bagian IKPB ikut menyatakan sikap terkait masalah promosi tarif murah yang dilakukan PT Indogate.

Salah seorang perwakilan paguyuban, komarudin atau wa okem mengatakan, keresahan muncul setelah beredarnya promosi tarif all-in seharga Rp350.000 yang sudah termasuk biaya sopir, mobil dan parkir dari pihak perusahaan PT indogate tersebut

Menurutnya, tarif murah tersebut jelas sangat di bawah standar lokal dan merusak ekosistem penghidupan sopir dan guide yang selama ini menjadi ujung tombak pariwisata Puncak Bogor

Promo tarif murah tersebut dianggapnya tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga membentuk ekspektasi keliru dari wisatawan yang dapat menimbulkan potensi gesekan sosial di lapangan.

“Sistem harga yang diterapkan PT Indogate menggunakan strategi menurunkan harga transportasi untuk menarik wisatawan, namun diduga menutupi dengan keuntungan tinggi,

dari sektor lain. Seperti sewa hotel dan vila dengan markup tinggi, tiket objek wisata, komisi restoran, jasa tambahan tanpa transparansi kepada pelaku lokal,” ujarnya, Selasa, 29 April 2025.

Di sisi lain, driver dan guide lokal dibayar murah dan harus standby penuh himgga menanggung biaya operasional sendiri.

Keresahan tersebut disampaikan dalam rapat terbuka yang dihadiri para awak media begitu juga ketua paguyuban,perwakilan dari pihak pemerintah dan PT indogate

Mereka menolak keras praktik promosi harga tarif murah yang tidak sehat yang dilakukan PT Indogate.

Untuk itu, para guide lokal meminta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi turun tangan dan berpihak pada masyarakat.

“Kami meminta Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi) dan Pemerintah Daerah untuk mendengar dan turun tangan, memihak kepada rakyat, serta menolak dijajah secara ekonomi di tanah sendiri,” tegasnya.

Sebelumnya, mereka juga telah melayangkan protes terkait kebijakan tarif murah yang diberlakukan oleh anak perusahaan PT Indogate.

Tarif murah yang ditawarkan oleh anak perusahaan PT Indogate dinilai sangat merugikan para driver IKPB dan dapat mengancam mata pencaharian ribuan sopir taxsi pangkalan yang bergantung pada pendapatan dari tarif yang lebih tinggi.

Saat ini, Ikatan Keluarga Puncak Bersatu atau IKPB sendiri menaungi sedikitnya 92 paguyuban sopir dan guide lokal yang aktif melayani wisatawan di kawasan Puncak Bogor hingga Cianjur.

Agus Suryana menceritakan, pada 2009, terbentuklah Ikatan Guide Puncak (IGP) yang menjadi pionir pengorganisasian pekerja wisata lokal.

Seiring waktu, wadah tersebut semakin besar hingga akhirnya mereka membentuk wadah yang lebih solid yang kemudian dinamai Ikatan Keluarga Puncak Bersatu atau IKPB.

IKPB menjadi wadah resmi dan representatif untuk menyuarakan aspirasi pelaku wisata lokal.ungkapnya (*)

ADVERTISEMENT
Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.