PristiwaNews | Purworejo – Desa Borowetan, Kecamatan Banyu urip, Kabupaten Purworejo, tengah menjadi sorotan warga karena adanya penyimpangan dana desa yaitu untuk kegiatan ketahanan pangan dengan anggaran dana sebesar Rp 277 juta, Jalan Usaha Tani (JUT) yang diperoleh dari dana aspirasi RP 200 juta, dan adanya CV fiktif untuk mengerjakan semuanya, Senin 30/09/24
Dalam pengerjaan JUT terdapat beberapa kejanggalan dalam pembayaran upah pekerja, serta ada kejanggalan dalam pembuatan SPJ yang tidak sesuai, dalam SPJ tersebut ada angka yang berbunyi tapi tidak ada kenyataan pelaksanaannya. Dan ini dilakukan oleh oknum perangkat Desa Borowetan (Sekdes) dalam pembuatan SPJ.
Bahkan setelah di datangi beberapa media kepala desa pun angkat bicara bahwa membenarkan adanya Tanda tangan palsu, karena yosa selaku kepala desa tidak pernah tanda tangan, ” tutur Kepala Desa.
Banyak pertanyaan yang muncul karena masyarakat Desa Borowetan, merasa ada kejanggalan dalam semua anggaran di Desa Borowetan, Sebagai warga Desa Borowetan perlu memahami bahwa kegiatan yang bersumber dari dana desa harus terbuka dan transparan dalam penggunaannya, dan dilakukan dengan bijak.
Penting bagi pemerintah desa untuk memberikan penjelasan yang detail mengenai penggunaan anggaran Rp 277 juta. Masyarakat berhak untuk mengetahui rincian biaya, yang digunakan untuk kegiatan apa saja dan, Transparansi ini akan membangun kepercayaan dan meminimalisir potensi konflik, antara warga dan Pemerintah Desa Borowetan.
Saat media meminta penjelasan kepada kepala desa setempat di kantor desa,yosa mengatakan kembali saya tidak tau apa apa, bahkan saya di beri dokumen fiktif yang tidak sesuai dengan pemaparannya, ” pungkas kepala desa boro wetan.
